Mengambil ‘Ibrah dari Misi Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta, Pembawa Kedamaian, dan Kemajuan Masyarakat
Rasulullah
SAW dalam menjalankan misinya dari Allah SWT hanya dalam waktu kurang
lebih 23 tahun. Yaitu sekitar 13 tahun di Mekah dan 10
tahun di Madinah. Dalam waktu yang singkat itu beliau telah membuktikan
kepada dunia sebagai rasul yang memberi perubahan positif terhadap
perkembangan peradaban dunia selanjutnya. Dengan bimbingan wahyu dari
Allah SWT, Rasulullah SAW tampil sebagai sosok yang memberi manfaat dan
kebaikan bagi alam semesta, Pembawa Kedamaian, dan Kemajuan.
Banyak ‘ibrah (pelajaran) yang kita bisa ambil dari misi Rasulullah SAW tersebut untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya:
1. Berakhlaq Mulia dan Terpuji
Pimpinan adalah suri tauladan yang dapat di contoh bagi yang dipimpinya. Ketika
akhlak pemimpinnya baik, niscaya rakyat yang dipimpinnya akan mempunyai
akhlaq yang terpuji. Rasulullah SAW sejak kecil terkenal sebagai orang
yang baik akhlaqnya. Beliau terkenal dengan kejujuranya, lemah lembut,
pemalu, sopan dalam berkata dan berbuat, bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diembanya, terampil dalam menjaga amanat, sehingga
terkenal dengan sebutan “Muhammad Al-Amin” Artinya Muhammad yang dapat
dipercaya.
Akhlaq
mulia yang beliau miliki merupakan faktor terpenting keberhasilan
dakwah beliau. Selain karena kebenaran misi yang ia sampaikan, para
pengikutnya banyak tertarik untuk memeluk agama islam karena kemuliaan
akhlaq beliau. Siti Aisyah r.a. salah seorang istri beliau mengatakan
“Akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an.”
2. Bersikap Sabar dan Tegas Menolak kekufuran, Kemusyrikan, dan Segala bentuk Kemaksiatan
Sejak usia kecil, Rasulullah SAW, sudah mendapat pemeliharaan (maksum) dari Allah SWT. Walaupun kebanyakan penduduk Mekah penyembah
berhala, beliau tidak pernah sekalipun melakukanya. Sejak kecil beliau
telah memiliki pandangan bahwa keyakinan penduduk Mekah telah menyimpang
dari ajaran nabi-nabi terdahulu yaitu agama tauhid. Demikian juga,
belia tidak rela melihat apalagi melakukan kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan kaumnya waktu itu. Seperti minum arak, berzina, saling
bermusuhan, dan mengubur bayi perempuan hidup-hidup.
Setelah
diangkat menjadi Rasul dan menjalankan misinya menyebarkan agama
tauhid, beliau mendapat berbagai macam cobaan dan gangguan. Namun beliau
tidak pernah putus asa dalam menjalankan tugasnya. Semuanya beliau
hadapi dengan sabar dan sikap yang tegas. Demikian juga ketika para
pemuka Quraisy menawarkan kompromi agar orang-oranga Mekah saling
menyembah tuhan masing-masing secara bergantian, Rasulullah SAW menolak
dengan tegas dan penuh sopan santun sebagaimana diceritakan dalam
Al-Qur’an Surah Al-kafirun ayat 1-6.
3. Gemar Melakukan Perkara-perkara Yang Bermanfaat
Di
antara teladan penting yang patut kita ambil dari Rasulullah SAW adalah
melakukan perbuatan yang bermanfaat dan meninggalkan perkara-perkara
yang tidak bermanfaat. Beliau membagi waktu dalam keseharianya untuk
beribadah kepada Allah SWT secara khusus, mengabdi kepada masyarakat,
dan berkata-kata tentang sesuatu yang kurang apalagi tidak ada
manfaatnya sama sekali. Sebagaimana pesan beliau kepada umat islam,
“Salah satu yang menunjang kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan
perkara yang tidak bermanfaat.”
4. Mencintai Persaudaraan dan Menghindari Permusuhan
Dalam
menjalankan tugasnya sebagai Rasul, Nabi Muhammad SAW banyak
mendapatkan ancaman dari orang-orang kafir Mekah maupun orang-orang
munafik Madinah. Banyak peperangan yang beliau lalui sekedar untuk
mempertahankan diri dari serangan orang-orang yang memusuhinya. Walaupun
demikian beliau bukan pendendam, ketika orang-orang yang memusuhinya
menampakkan ketidakberdayaan di depan beliau, beliau memaafkan kesalahan
mereka dan memberikan nasihat. Ketika posisinya beliau telah kuat di
Madinah dan Kota Mekah dapat ditaklukkan, beliau tidak melakukan balas
dendam terhadap penduduk Mekah yang telah nyata-nyata menyakiti beliau.
Rasulullah SAW memaafkan kesalahan mereka dan membiarkan mereka hidup
dalam suasana yang aman dan tentram. Beliau pun sering mendamaikan dua
belah pihak yang berselisih sehingga rukun kembali.
Itulah salah satu kepribadian Rasulullah SAW yang agung dan sangat baik untuk kita teladani selamanya.
5. Mencintai Ilmu Pengetahuan
Ilmu
bagaikan obor yang menerangi hidup manusia. Ilmu dapat memengaruhi dan
membentuk pola pikir dan tingkah laku seseorang. Ilmu pun menjadi modal
utama kemajuan seseorang atau bangsa. orang-orang yang mencintai ilmu
dan senang mencari ilmu akan terbuka lebar jalan kemajuan di hadapanya.
Rasulullah
SAW dan para sahabat memberikan penghargaan yang tinggi terhadap ilmu
pengetahuan dan orang-orang yang gemar mencari ilmu. Dengan ilmu agama
islam berkembang ke berbagai penjuru dunia, dan dengan ilmu pulalah
kerajaan islam pernah mencapai puncak kejayaan.
Banyak
sekali pesan Rasulullah SAW yang disampaikan kepada umatnya agar senag
menuntut ilmu dan mengamalkanya, baik pesan yang beliau terima dari
Allah SWT dalam Al-Qur’an atau pesan yang beliau sampaikan langsung
melalui hadis-hadis. Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun kepada
beliau, Surah Al-‘Alaq ayat 1-5, adalah bukti betapa pentingnya peranan
ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar