1. Tujuan Pendidikan Islam
Membahas masalah pendidikan tidak akan terlepas dari pengertian pendidikan secara umum sehingga akan diperoleh batasan-batasan pengertian pedidikan Islam secara lebih jelas. Menurut Hasan Langgulung, pengertian pendidikan itu dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari sudut pandangan masyarakat dan dari segi pandangan individu.
Masyarakat memandang pendidikan sebagai pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai budaya baik yang bersifat intelektual, ketrampilan, keahlian dari generasi tua kepada generasi muda agar masyarakat tersebut dapat memelihara kelangsungan hidupnya atau tetap memelihara kepribadiannya. Dari segi pandangan individu pendidikan berarti upaya pengembangan potensi-potensi yang dimiliki individu yang masih terpendam agar dapat teraktualisasi secara konkrit, sehingga hasilnyadapat dinikmati oleh individu dan masyarakat.
Pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung didefinisikan sebagai: “ suatu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip-prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia dan akherat.
Pada prinsipnya tujuan pendidikan Islam haruslah selaras dengan tujuan risalah Islam, sejalan dengan tujuan syari’at Islam. Karena itu tujuan pendidikan Islam harus bersifat universal dan selalu aktual dengan segala zaman, sebagaimana selalu aktualnya ajaran Islam, sehingga tujuan syari’at Islam yang hendak mewujudkan rahmatan li al-alamin benar-benar dapat direalisasikan.
Konsep pendidikan Islam pada dasarnya berusaha mewujudkan manusia yang baik atau manusia universal (insan kamil) yakni sesuai dengan fungsi diciptakannya manusia dimana ia membawa dua misi, yaitu: pertama sebagai ‘abdulloh (hamba Alloh) dan kedua, khalifatulloh fil ardl (wakil Alloh di muka bumi).
Menurut Quraish Shihab bahwa tujuan pendidikan Islam (al-Qur’an) adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Alloh dan dan kholifah-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Alloh, atau dengan kata lain lebih singkat dan sering digunakan oleh al-Qur’an, “ untuk bertaqwa kepada-Nya”.
Lebih lanjut tentang tujuan pendidikan Islam dapat dikelompokan menjadi tiga aspek, yaitu:
a. Menjadi Hamba Alloh yang Bertaqwa
Seperti yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Hujuraat ayat 13 yang artinya:
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Dalam pengertian taqwa, terkandung pula pengendalian diri manusia akan dorongan dan emosinya, penguasaan atau atas kecendrungan dan hawa nafsunya. Selain itu pengertian taqwa juga terkandung perintah kepada manusia agar dalam segala tindakannya ia berlaku adil, benar, dapat dipercaya, bergaul baik dengan orang lain dan menghidari permusuhan dan kedzaliman. Ketaqwaan dalam pengertian yang demikian ini akan menjadi tenaga pengarah bagi manusia kearah tingkah laku yang lebih baik.
b. Mengantarkan Anak Didik Menjadi Kholifah
Dalam al-Qur’an manusia menempati kedudukan yang istimewa di dunia ini. Ia adalah kholifah diatas bumu ini. Seperti firman Alloh Q.S al-Baqoroh ayat 30.
Manusia diangkat oleh Alloh dapat memegang tanggung jawab sebagai kholifah kalau ia dilengkapi dengan potensi. Manusia sebagai kholifah di muka bumi, pada dasarnya mengemban amanat Alloh yang diberikan kepadanya yaitu berupa kesanggupan mengembangkan sifat Tuhan, dan kesanggupan manusia untuk memanfaatkan dan mengatur sumber-sumber yang ada di bumi. Peran pendidikan dalam hal ini adalah membina individu yang akan bertindak sebagai kholifah, sehingga ia akan mampu melaksanakan amanat yang diberikan oleh Alloh kepadanya.
c. Memperoleh Kebahagiaan Dunia dan Akherat
Sebagaimana dijelaskan pada uraian terdahulu, bahwa pendidikan dalam Islam bertujuan untuk mengabdikan diri kepada Alloh. Menyembah tidak terbatas pada pelaksanaan fisik dari ritual agama semata melainkan mencakup seluruh aspek aktivitas: iman, pikiran dan pekerjaan. Ibadah dalam pendidikan adalah sarana mengaktualisasikan diri untuk memperoleh derajat taqwa, yang pada akhirnya dengan taqwa itu dapat diraih kebahagian dunia dan akherat.
Al-Ghazali menganjurkan kepada masyarakat muslim untuk berusaha dan bekerja bagi kehidupan dunia da akherat tanpa meremehkan salah satu darinya dan beliau berharap pendidikan bagi masyarakat muslim tidak terbatas bagi kehidupan dunia atau akherat semata akan tetapi harus mencakup kebahagiaan dunia dan akherat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar