Minggu, 29 April 2012

masa depan

MASA DEPAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMBAR PDF Cetak Surel
Ditulis oleh Teguh   
Minggu, 13 November 2011 00:30
TK ADZKIA
Pendidikan di era globalisasi ini tidak hanya mengedepankan kualitas dan mutu pendidikan semata, tetapi semua pihak dituntut pula meningkatkan kualitas termasuk pendidikan agama.
Untuk membentuk kepriba­dian yang beragama Islam TK Adzkia Padang telah memulainya dari awal dengan pembinaan akhlak murid-nurid di play group dan TKnya. Adzkia merupakan lembaga pendidikan model seko­lah terpadu dan unggulan di Sumbar saat ini. Inilah konsep yang ingin diberikan Adzkia pada masyarakat Sumbar.Wakil Kurikulum TK Adzkia III Kuranji dan Penjamin Mutu Akademik PG-TKIT Adzkia Padang Nora Candra Kirana, SE menjelaskan, konsep ini dite­rapkan dalam pembekalan ilmu dini pada siswa dan siswinya di usia play group dan TK.
“Di Adzkia metode pendi­dikannya tidak memisahkan antara ilmu umum dan ilmu agama. Keterpaduan atau sinergi kedua ilmu itu amat penting. Islam tak mengenal pemisahan ilmu. kedua ilmu itu harus disinergikan kembali,” ujarnya.
Manajemen pendidikan, khu­sus­nya pada tingkat sekolah TK. Sekolah mestinya tidak hanya mengedepankan sisi akademis saja, namun juga harus ditunjang pendidikan akhlak yang didasari pada nilai-nilai agama. Apalagi jika semua itu bisa dilakukan sekolah melalui pengembangan KTSP (Kurikulum Tingkat Satu­an Pendidikan) yang memberikan peluang kepada sekolah menam­bahkan program-program yang dibutuhkan. Kemendiknas saat ini, telah menekankan pengem­bangan metode pendidikan seperti ini sebagai implementasi pendi­dikan berkarakter.
“Ini jugalah mendasari lahir­nya Adzkia. Alhamdulillah, hingga saat ini Adzkia terus berkem­bangan. Dan harapan kita semua ini bisa juga jadi contoh bagi sekolah lainnya,” ujar Nora kepada Haluan Rabu pekan lalu.
Adzkia sejak awal fokus mengembangkan pendidikan berkarakter. Itu sebabnya semua kurikulumnya sudah diterapkan mulai jenjang pendidikan usia dini (PAUD), TK, SD, SMP, dan seterusnya. Selain memberikan ketauladanan, juga menekankan pentingnya nilai kejujuran kepada anak didik.
Saat ini TK Adzkia telah memiliki 7 Cabang di Sumbar, 5 di Kota Padang, satu di Paya­kumbuh dan satu di Bukittinggi. Dengan kurang lebih 572 anak dan 78 guru pengajar TK Adzkia berusaha memberikan kualitas pendidikan yang baik bagi anak didiknya.
“Pendidikan yang berkualitas itu tidak lepas dari keikutsertaan orang tua dalam mendukung program kami,” ujar Nora.
Nora juga menjelaskan selain metode pengajaran, yang penting untuk dasar bagi anak usai PAUD, TK adalah metode sentra. Metode ini sentra ini adalah pusat kegiatan bermain untuk mempersiapkan anak mengenal tulisan, huruf dan menghitung. Kegiatan ini guna membantu anak mempersiapkan diri memasuki sekolah dasar.
“Kegiatannya adalah menge­nal­kan huruf, bermain kartu kata, mengenalkan kata-kata yang bunyinya sama, finger painting, bermain warna, menirukan tuli­san, bermain dengan menghitung angka, bermain komputer, dan sebagainya,” terangnya.
Adapun alat permainan yang dibutuhkan sebenarnya sangat mudah, apapun yang ada di lingkungan bisa dijadikan media pembelajaran pengenalan bagi anak. Contohnya buku cerita, kartu huruf, lambang-lambang tulisan, gambar-gambar, alat tulis, kertas, spidol, krayon, cat, dan sebagainya.
Kegiatan mengenal huruf, guru bisa mencari atau membuat kertas bertuliskan Aa sampai Zz telah disiapkan terlebih dahulu. Biarkan yang memilih kegiatan ini, ia akan mengamati, mengeks­plorasi, terlebih dahulu tulisan-tulisan tersebut,” jelasnya lagi.
Guru menuliskan kata-kata di kertas kecil dan anak-anak diminta mencari huruf-huruf yang ditulis oleh guru. Begitu juga dengan bermain kartu kata. Ambil kartu kata yang ada di file anak, pastikan anak telah mengenalnya. Setelah itu kenalkan kata-kata baru, kemudian acak dan ajak anak untuk menar kata baru tersebut.
Selanjutnya menirukan tulisan, guru menyediakan kertas yang diberi tulisan, lalu anak diajak untuk membuat tulisan tersebut. Pastikan anak senang melaku­kannya.
Finger painting adalah anak-anak dibiarkan untuk mencampur warna yang dia sukai, dan mengaduk-ngaduknya dengan tangan dan jarinya. Siapkan kertas yang tebal, lalu ajak anak membentuk apa saja yang dia sukai di atas kertas tersebut.
Kemudian anak diajak me­ngenal kata-kata yang berawalan, misalnya makan, mandi, meja, minum, muka, dengan ini anak akan lebih mudah mengingatnya.  Membacakan cerita, juga menjadi metode yang ampuh bagi anak usia dini.
Mintalah pendapat anak tentang cerita tersebut. ini anak membentuk kepercayaan diri sang anak untuk mengungkapkan pendapatnya. (h/win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar