MASA DEPAN PENDIDIKAN ISLAM DI SUMBAR |
Ditulis oleh Teguh |
Minggu, 13 November 2011 00:30 |
TK ADZKIA
Pendidikan di era
globalisasi ini tidak hanya mengedepankan kualitas dan mutu pendidikan
semata, tetapi semua pihak dituntut pula meningkatkan kualitas termasuk
pendidikan agama.
Untuk membentuk kepribadian yang
beragama Islam TK Adzkia Padang telah memulainya dari awal dengan
pembinaan akhlak murid-nurid di play group dan TKnya. Adzkia merupakan
lembaga pendidikan model sekolah terpadu dan unggulan di Sumbar saat
ini. Inilah konsep yang ingin diberikan Adzkia pada masyarakat
Sumbar.Wakil Kurikulum TK Adzkia III Kuranji dan Penjamin Mutu Akademik
PG-TKIT Adzkia Padang Nora Candra Kirana, SE menjelaskan, konsep ini
diterapkan dalam pembekalan ilmu dini pada siswa dan siswinya di usia play group dan TK.
“Di Adzkia metode pendidikannya tidak memisahkan antara ilmu umum dan
ilmu agama. Keterpaduan atau sinergi kedua ilmu itu amat penting. Islam
tak mengenal pemisahan ilmu. kedua ilmu itu harus disinergikan kembali,”
ujarnya.
Manajemen pendidikan, khususnya pada
tingkat sekolah TK. Sekolah mestinya tidak hanya mengedepankan sisi
akademis saja, namun juga harus ditunjang pendidikan akhlak yang
didasari pada nilai-nilai agama. Apalagi jika semua itu bisa dilakukan
sekolah melalui pengembangan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
yang memberikan peluang kepada sekolah menambahkan program-program
yang dibutuhkan. Kemendiknas saat ini, telah menekankan pengembangan
metode pendidikan seperti ini sebagai implementasi pendidikan
berkarakter.
“Ini jugalah mendasari lahirnya Adzkia.
Alhamdulillah, hingga saat ini Adzkia terus berkembangan. Dan harapan
kita semua ini bisa juga jadi contoh bagi sekolah lainnya,” ujar Nora
kepada Haluan Rabu pekan lalu.
Adzkia sejak awal fokus mengembangkan
pendidikan berkarakter. Itu sebabnya semua kurikulumnya sudah diterapkan
mulai jenjang pendidikan usia dini (PAUD), TK, SD, SMP, dan seterusnya.
Selain memberikan ketauladanan, juga menekankan pentingnya nilai
kejujuran kepada anak didik.
Saat ini TK Adzkia telah memiliki 7
Cabang di Sumbar, 5 di Kota Padang, satu di Payakumbuh dan satu di
Bukittinggi. Dengan kurang lebih 572 anak dan 78 guru pengajar TK Adzkia
berusaha memberikan kualitas pendidikan yang baik bagi anak didiknya.
“Pendidikan yang berkualitas itu tidak lepas dari keikutsertaan orang tua dalam mendukung program kami,” ujar Nora.
Nora juga menjelaskan selain metode
pengajaran, yang penting untuk dasar bagi anak usai PAUD, TK adalah
metode sentra. Metode ini sentra ini adalah pusat kegiatan bermain untuk
mempersiapkan anak mengenal tulisan, huruf dan menghitung. Kegiatan ini
guna membantu anak mempersiapkan diri memasuki sekolah dasar.
“Kegiatannya adalah mengenalkan huruf,
bermain kartu kata, mengenalkan kata-kata yang bunyinya sama, finger
painting, bermain warna, menirukan tulisan, bermain dengan menghitung
angka, bermain komputer, dan sebagainya,” terangnya.
Adapun alat permainan yang dibutuhkan
sebenarnya sangat mudah, apapun yang ada di lingkungan bisa dijadikan
media pembelajaran pengenalan bagi anak. Contohnya buku cerita, kartu
huruf, lambang-lambang tulisan, gambar-gambar, alat tulis, kertas,
spidol, krayon, cat, dan sebagainya.
Kegiatan mengenal huruf, guru bisa
mencari atau membuat kertas bertuliskan Aa sampai Zz telah disiapkan
terlebih dahulu. Biarkan yang memilih kegiatan ini, ia akan mengamati,
mengeksplorasi, terlebih dahulu tulisan-tulisan tersebut,” jelasnya
lagi.
Guru menuliskan kata-kata di kertas
kecil dan anak-anak diminta mencari huruf-huruf yang ditulis oleh guru.
Begitu juga dengan bermain kartu kata. Ambil kartu kata yang ada di file
anak, pastikan anak telah mengenalnya. Setelah itu kenalkan kata-kata
baru, kemudian acak dan ajak anak untuk menar kata baru tersebut.
Selanjutnya menirukan tulisan, guru
menyediakan kertas yang diberi tulisan, lalu anak diajak untuk membuat
tulisan tersebut. Pastikan anak senang melakukannya.
Finger painting adalah
anak-anak dibiarkan untuk mencampur warna yang dia sukai, dan
mengaduk-ngaduknya dengan tangan dan jarinya. Siapkan kertas yang tebal,
lalu ajak anak membentuk apa saja yang dia sukai di atas kertas
tersebut.
Kemudian anak diajak mengenal kata-kata
yang berawalan, misalnya makan, mandi, meja, minum, muka, dengan ini
anak akan lebih mudah mengingatnya. Membacakan cerita, juga menjadi
metode yang ampuh bagi anak usia dini.
Mintalah pendapat anak tentang cerita tersebut. ini anak membentuk kepercayaan diri sang anak untuk mengungkapkan pendapatnya. (h/win)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar