Secara umum remaja dapat didefinisikan
sebagai suatu tahap perkembangan pada individu, dimana remaja mengalami
perkembangan biologis, psikologis, moral dan agama. Remaja juga
merupakan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Dapat
dikatakan juga, bahwa remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak
menuju dewasa.
Untuk memudahkan identifikasi, biasanya masa remaja dibatasi oleh waktu tertentu,WHO membagi 2 tahap usia remaja yaitu:
- Remaja Awal : 10 – 14 tahun
- Remaja akhir : 15 – 20 tahun
Oleh karena itu, anak usia Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dapat dikategorikan sebagai anak usia remaja
awal. Pada umumnya ketika usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah
masa remaja awal setelah mereka melalui masa-masa pendidikan Sekolah
Dasar. Remaja awal ini berkisar antara umur 10-14 tahun. Masa remaja
awal atau masa puber adalah periode unik dan khusus yang ditandai dengan
perubahan- perubahan perkembangan yang tidak terjadi dalam tahap-tahap
lain dalam rentang kehidupan.
2. Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan.
Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik maupun
psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
a. Ciri Fisik/Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa
pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja perempuan
dan perubahan suara pada remaja laki-laki. Saat itu, secara biologis
remaja mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan
seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
Pada masa pubertas, hormon seseorang
menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins
ataugona dotrophic hormones) yang saling berhubungan dengan pertumbuhan,
yaitu : 1) Follicle–Stimulating Hormone (FSH); dan Luteinizing Hormone
(LH).
Pada anak perempuan, kedua hormon
tersebut merangsang pertumbuhanestrogen dan progesterone; dua jenis
hormon kewanitaan. Pada anak laki-laki, luteinizing hormone yang juga
dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH) merangsang
pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secara cepat dari hormon- hormon
tersebut diatas merubah sistem biologis seorang anak.
Anak perempuan akan mendapat menstruasi,
sebagai pertanda bahwa system reproduksinya sudah efektif. Selain itu
terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang. Anak
laki-laki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot dan fisik
lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormone testosterone. Bentuk
fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan
membawa mereka pada dunia remaja.
b. Ciri Psikologis
Secara umum, dari sisi psikologis seorang remaja memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1) Kegelisahan
Remaja mempunyai banyak idealisme
angan-angan atau keinginan yang hendak diwujudkan di masa depan. Akan
tetapi sesungguhnya remaja belum memiliki banyak kemampuan yang memadai
untuk mewujudkan semua itu. Tarik menarik antara angan yang tinggi
dengan kemampuan yang belum memadai mengakibatkan mereka diliputi
perasaan gelisah.
2) Pertentangan
Pertentangan pendapat remaja dengan
lingkungan khususnya orang tua mengakibatkan kebingungan dalam diri
remaja itu sendiri maupun pada orang lain.
3) Mengkhayal
Keinginan menjelajah dan berpetualang
tidak semuanya tersalurkan. Biasanya terhambat dari segi biaya, oleh
karena itu mereka lalu mengkhayal mencari kepuasan. Khayalan ini tidak
selamanya bersifat negatif, justru kadang menjadi sesuatu yang
konstruktif. Misalnya munculnya sebuah ide cemerlang.
4) Aktivitas kelompok
Berbagai macam keinginan remaja dapat tersalurkan setelah mereka berkumpul dengan rekan sebaya untuk melakukan kegiatan bersama.
5) Keinginan mencoba segala sesuatu
Remaja memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi (high curiosity), mereka lalu menjelajah segala sesuatu dan
mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya.
Ciri-ciri penting pada masa remaja awal atau anak SMP sebagai berikut : a. Pada masa ini terjadi kematangan alat-alat seksual
Dengan tumbuh dan kembangnya
fungsi-fungsi organ maka ciri- ciri seks sekunder mulai berkembang
seperti tumbuhnya rambut pubis dan timbulnyajakun pada anak laki-laki.
Sedangkan pada anak perempuan mulai memasuki masa menstruasi dan mulai
tumbuhnya buah dada. Dengan adanya kedewasaan biologis ini, remaja
memiliki kemampuan biologis yang sama dengan orang-orang dewasa lainnya
dalam hal reproduksi.
b. Masa remaja awal merupakan periode yang singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan
yang terjadi di dalam perkembangan manusia maka masa puber merupakan
periode yang paling singkat, yaitu sekitar dua sampai empat tahun pada
usianya.
c. Masa remaja awal merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat
Perubahan-perubahan yang pesat ini akan
menimbulkan dampak pada anak. Misalnya timbul keraguan, perasaan tidak
mampu dan tidak aman dan dalam beberapa hal memungkinkan timbulnya
perilaku negatif.
d. Masa remaja awal merupakan masa negatif
Pada masa ini anak cenderung mengambil
sikap anti terhadap kehidupan atau kehilangan sifat-sifat baiknya yang
pada masa sebelumnya sudah berkembang. Kondisi ini merupakan sesuatu
yang wajar. Beberapa ahli psikologi perkembangan menyebut ini sebagai
masa negatifistik kedua.
3. Perkembangan anak usia SMP
Selama di SMP/ MTs seluruh aspek
perkembangan manusia yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik mengalami
perubahan sebagai masa transisi dari masa anak-anak menjadi masa dewasa.
Masa remaja dan perubahan yang menyertainya merupakan fenomena yang
harus di hadapi oleh guru.
a. Perkembangan aspek kognitif
Arajoo T.V (1986) menyatakan bahwa aspek
kognitif meliputi fungsi intelektual seperti pemahaman, pengetahuan dan
ketrampilan berpikir. Untuk siswa SMP perkembangan kognitif utama yang
dialami adalah formal operasional, yang mampu berpikir abstrak dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah
logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat
konkrit, seperti peningkatan kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan
suatu kemungkinan berdasarkan dua atau lebih kemungkinan yang ada,
kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dari berbagai kategori
objek yang beragam. Selain itu ada peningkatan fungsi intelektual,
kapabilitas memori dalam bahasa dan perkembangan konseptual. Dengan kata
lain, bahasa merupakan salah satu alat vital untuk kegiatan kognitif.
b. Perkembangan aspek afektif
Menurut Arajoo T.V (1986), ranah afektif
menyangkut perasaan, modal dan emosi. Perkembangan afektif siswa SMP
mencakup proses belajar perilaku dengan orang lain atau sosialisasi.
Sebagian besar sosialisasi berlangsung lewat pemodelan dan peniruan
orang lain.
c. Perkembangan psikomotorik
Wuest & Combardo (1974) menyatakan
bahwa perkembangan aspek psikomotorik seusia SMP ditandai dengan
perubahan jasmani dan fisiologis sex yang luar biasa. Salah satu
perubahan luar biasa tersebut adalah perubahan pertumbuhan tinggi badan
dan berat badan, sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga
seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan
mereka, dan kadang mengalami proses pencarian jati diri
4.Peran Lingkungan Terhadap Pembelajaran Anak SMP
Konsep belajar behavioristik memandang
manusia sebagai produk lingkungan. Begitupun dalam kasus ini,
faktor-faktor lingkungan sekitar mempunyai peran penting dan andil yang
kuat dalam proses pembelajaran seorang siswa secara umum, khususnya
siswa SMP.
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kehidupan anak, khususnya lingkungan keluarga, karena
sejak kecil anak hidup bersama keluarga. Menurut Zakiah Daradjat, bahwa ”
pendidikan pertama dan utama bagi anak adalah dalam lingkungan
keluarga,”. Situasi lingkungan tersebut memberikan andil bagi aktivitas
belajar anak.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama dan utama bagi anak-anak dan remaja. Pendidikan keluarga
lebih menekankan pada aspek moral dan pembentukan kepribadian dari pada
pendidikan untuk menguasai ilmu pengetahuan. Dasar dan tujuan
penyelenggaraan pendidikan keluarga bersifat individual sesuai dengan
pandangan hidup keluarga masing-masing, ada keluarga dalam mendidik
anaknya mendasarkan pada kaidah-kaidah agama dan menekankan proses
pendidikan agama. Ada pula keluarga yang dasar dan tujuan
penyelenggaraan pendidikannya berorientasi pada kehidupan sosial dan
ekonomi kemasyarakatan dengan tujuan untuk menjadikan anaknya menjadi
orang yang produktif dan bermanfaat dalam kehidupan bermasyakarat.
Anak dan remaja di dalam keluarga
berkedudukan sebagai anak didik dan orang tua sebagai pendidiknya.
Banyak corak dan pola penyelenggaraan pendidikan keluarga, yang secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga pola pendidikan, yaitu
pendidikan otoriter, pendidikan demokratis dan pendidikan liberal. Dalam
pendidikan yang bercorak otoriter anak-anak senantiasa harus mengikuti
apa yang telah digariskan oleh orang tuanya, sedang dalam pola
pendidikan liberal, anak- anak dibebaskan untuk menentukan tujuan dan
cita-citanya. Kebanyakan keluarga di Indonesia mengikuti corak
pendidikan yang demokratis. Makna pendidikan yang demokratis itu oleh Ki
Hajar Dewantara dinyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan itu
hendaknya ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani, yang artinya : Di depan memberi contoh, di tengah membimbing
dan di belakang memberi semangat.
2. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan alami kedua
yang dikenal oleh anak- anak dan remaja. Remaja telah banyak mengenal
karakteristik masyarakat dengan berbagai norma dan keberagamannya.
Kondisi masyarakat amat beragam, tentu banyak hal yang harus
diperhatikan baik oleh remaja maupun oleh orang tuanya.
Dalam menjalankan fungsi pendidikan,
masyakarat banyak membentuk/ mendirikan kelompok-kelompok atau paguyuban
atau kursus yang secara sengaja disediakan untuk anak dan remaja dalam
upaya mempersiapkan hidupnya di masa depan. Seperti contoh, Karang
Taruna, pengajian TPA, kursus komputer berskala desa, atau
pelatihan-pelatihan yang bersifat ekonomis yangprofitable merupakan
produk nyata pembelajaran di masyarakat.
3. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan artificial
yang sengaja diciptakan untuk membina anak-anak kearah tujuan tertentu,
khususnya untuk memberikan kemampuan dan ketrampilan sebagai bekal
kehidupannya di kemudian hari. Lingkungan sekolah merupakan pengaruh
besar dalam pembentukan pemikiran manusia untuk menguasai ilmu
pengetahuan.
Dilingkungan sekolah ini, remaja mendapat
suatu pelajaran dan pengalaman yang berharga yang menjadi bekal untuk
langkah-langkah pembelajaran di kehidupan selanjutnya. Sekolah
diharapkan memberikan suatu wadah bagi pengembangan secara keseluruhan
baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dibentuknya unit-unit
kegiatan siswa (UKS), memfasilitasi sarana dan prasarana yang memadai
seperti sarana olahraga, musik maupun berdasarkan potensi-potensi lain.
Setiap anak tentunya menpunyai
karakteristik yang berbeda- beda. Siswa adalah pembelajar yang unik,
berbagai kemampuan ada dalam diri mereka. Tinggal bagaimana guru
menyikapinya dalam proses belajar mengajar. Tentunya dalam mengajar,
guru harus memahami setiap karakteristik siswanya.
Sedangkan pengertian mengajar adalah
membantu peserta didik memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai,
cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dengan cara- cara
bagaimana belajar (Joyce&Well,1996). Jadi, guru bukan sebagai sumber
utama dalam pemerolehan informasi. Disini siswa dapat mencari berbagai
sumber informasi lain, misalnya dengan media elektronik, dengan orang
tua, teman, dan lainnya.
Dalam pembelajaran guru menempatkan
siswa( peserta didik) sebagai subjek bukan objek. Dalam pembelajaran,
guru sering menyuruh siswa untuk menghafal, mempelajari suatu pelajaran
sampai ia bisa. Kemudian siswa disuruh menghafal dan guru mendengarkan.
Belajar bukan hanya dengan hapalan. Biarkan siswa belajar dengan gayanya
sendiri. Siswa bukan mesin yang dapat di setting sesuai dengan apa yang
kita inginkan. Biarkan saja siswa untuk mengeluarkan kreativitasnya.
Dengan demikian siswa akan memahami jika ia butuh akan “belajar”.
Semoga dengan mengetahui karakteristik
perkembangan anak SMP ini kita sebagai pendidik dapat menyikapi hal-hal
yang berkaitan dengan siswa dan siswi kita dan dapat memilih model-model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik tersebut …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar